Ketika menjalankan ibadah haji atau umroh maka anda akan mengunjugngi Masjidil Haram yang selama ini dikenal sebagai salah satu masjid teristimewa di dunia. Tentunya saja, masjid tempat Ka’bah berada ini memiliki kisah sejarah yang berkaitan dengan dakwah Nabi Muhammad SAW maupun kisah-kisah Nabi lainnya. Nama masjid ini juga sangat unik namun juga menawarkan kemegahan bangunan yang pasti membuat takjub. Bila anda ingin tahu lebih jauh mengenai masjid ini maka bisa belajar seputar sejarah masjid ini hingga mengetahui apa saja keistimewaannya sehingga banyak umat Islam yang berbondong-bondong melaksanakan ibadah di masjid ini.

Table of Contents

Alasan Diberikan Nama Masjidil Haram

Masjid yang satu ini merupakan masjid yang mengelilingi kiblat umat Islam yaitu Ka’bah. Masjid ini memang dipandang sebagai tempat paling suci bagi umat Islam yang letaknya di Kota Mekah, Arab Saudi. Bagi para jamaah haji, masjid inilah yang menjadi tujuan utama pelaksanaan ibadah haji sehingga tak heran bila jutaan umat Islam selalu memadati masjid ini setiap tahunnya. Dibalik hal itu banyak yang merasa penasaran kenapa masjid ini memiliki nama Haram padahal kebanyakan masjid justru memiliki nama-nama yang indah dan memiliki makna tersendiri dalam bahasa Arab.

Meskipun namanya Haram namun dibalik itu terdapat makna yang sangat indah dan mungkin belum banyak diketahui oleh umat Islam. Dimana nama masjid ini berarti masjid yang mempunyai tanah haram. Dalam hal ini yang dimaksud dengan tanah haram adalah karena di dalam tanah tersebut berlaku berbagai ketentuan yang mengharamkan umat Islam untuk melakukan berbagai tindakan misalnya saja mengangkat senjata, berburu, mematahkan tumbuhan dan lain sebagainya. Bahkan larangan tersebut termasuk juga larangan bagi kaum kafir untuk memasuki kawasan haram ini. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan alasan pemberian nama Haram pada masjid tersebut.

www.pexels.com
  1. Haram Dimasuki Orang Kafir
    Bagi kaum kafir atau nonmuslim dilarang memasuki wilayah Al-Haram di Mekah ini. Hal tersebu juga sesuai dengan fiman Allah SWT yang terdapat dalam surat At-Taubah. Dalam firman Allah SWT tersebut dijelaskan secara sekilas kenajisan orang msurik yang sebetulnya bukan najis aini sehingga jasad orang musyrik sebetulnya tetap suci dan bekas minum mereka juga tidak najis. Tetapi yang dimaksud najis pada poin ini adalah najis secara maknawi.
  2. Batas Tanah Haram
    Untuk batas tanah haram yang berlaku untuk semua ketentuan mengenai tanah haram tersebut yaitu batas miqa makani sesuai yang berlaku bagi jamaah haji. Maka dari itu batas-batas miqat tersebut seorang nonmuslim tidak diperbolehkan untuk memasukinya. Untuk bagian timur terdapat Dzatu ‘Irqin yang merupakan batas orang yang masuk dari Iraq. Sedangkan bagian selatan namun masih di timur terdapat Qarnul Manazil. Bagian paling selatan dari arah Yaman terdapat Yalamlam. Dai arah utara terdapat Bi’ru Ali atau Dzil Hilaifah. Pada bagian barat terdapat Juhfah atau Rabigh. Mengenai batas-batas tersebut maka tak heran jika secara keseluruhan Kota Mekah adalah bagian dari tanah haram sehingga orang kafir tidak diperbolehkan memasuki kawasan ini.
  3. Ketentuan Mengenai Wilayah Al-Haram
    tanah Haram juga mempunyai ketentuan lainnya diantaranya pahala berlipat ganda sebesar 100.000 kali ketika menjalankan sholat di masjid ini. Umat Islam diperbolehkan melaksanakan sholat kapan saja bahkan disaat waktu-waktu yang diharamkan untuk menunaikan sholat. Selain itu ketika memasuki Mekah maka tidak diperbolehkan untuk membawa senjata serta haram menumpahkan darah maupun mematahkan tumbuhan.

Keutamaan Sholat di Masjid Al-Haram

Setelah memahami makna dibalik pemberian nama Al-Haram pada masjid ini, selanjutnya perlu diketahui pula bahwa masjid ini mempunyai banyak keutamaan terutama dalam hal ibadah sholat. Keutamaan tersebut dikisahkan dalam AlQuran serta hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan riwata Abu Dzar RA dapat diketahui bahwa Al-Haram merupakan masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi. Sedangkan dari Jabir RA diketahui bhwa Rasulullah SAW bersabda yang intinya bahwa sholat di Masjid Nabawi 1000 kali lebh utama dibandingkan mengerjakan sholat di masjid lainnya. Namun bila mengerjakan sholat di Al-Haram maka pahala 100.000 kali dibandingkan di masjid lainnya.

Bila dihitung maka keutamaan sholat di Al-Haram diperkirakan sama dengan mengerjkaan sholat di masjid selama 55 tahun 6 bulan 20 malam. Meskipun demikian, bukan berarti bila seseorang sudah melaksanakan sholat di Al-Haram maka tidak perlu mengerjakan sholat lagi ketika kembali ke kampung halaman. Hal tersebut memang sangat keliru karena seseungguhnya kewajiban sholat tetap harus dilaksanakan oleh setiap muslim dimanapun mereka berada.

Perlu dipahami bahwa yang dimaksud Rasulullah SAW mengenai keutamaan sholat di Al-Haram tentu saja berkaitan dengan keutamaan pahala dan bukan kewajiban melaksanakan sholat. Hal tersebut berarti bila seseorang sudah sholat di Al-Haram serta memperoleh banyak keutamaa yang berlipat ganda maka ia tetap melaksanakan sholat di tempat lain selama ia masih hidup. Sebab dengan meninggalkan sholat maka seseorang telah berbuat dosa yang begitu besar.

www.pexels.com

Sejarah Pembangunan Masjid Al-Haram

Bila membahasa tentang masjid Al-Haram tentu tak bisa terlepas dari kisah sejarah pembangunannya. Tentu saja dahulu masjid ini pasti pernah mengalami serangkaian perisitiwa bahkan hingga penolakan dari berbagai kalangan yang menentang dakwah Nabi Muhammad SAW terutama dari kalangan kaum kafir. Namun sejarah masjid ini sebetulnya dimulai dari pembangunan Ka’bah sebelum Nabi Adam diciptakan. Esudah Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi maka Allah memerintahkan mereka untuk membangun bangunan pada suatu lembah yang diberi nama Bakkah yang kini menjadi bagian dari Mekah. Tetapi bangunan tersebut hancur karena diterjang air bah di masa Nabi Nuh. Kemudian setelah beberapa abad maka Allah memerintahkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk membangun sebuah bangunan di bagian tengah perempatan Kota Mekah. Dimana bangunan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai tempat beribadah. Kedua nabi tersebut adalah yang meletakkan Hajar Aswad untuk pertama kali. Sejak pembangunan Ka’bah itulah maka masjid Al-Haram selalu dijaga oleh keturunan Ismail.

Sejak adanya Ka’bah maka masjid Al-haram menjadi tujuan utama peziarah. Hal tersebut membuat Abrahah dari Yaman ingin menghancurkan Ka’bah dengan membawa pasukan gajah. Tetapi ketika dalam perjalanan tersebut, semua pasukan justru dilempasri batu berapi dari neraka oleh burung ababil. Atas peristiwa itulah maka pasukan Abrahah akhirnya mati dengan kondisi tubuh yang rusak serta berlubang seperti daun-daun yang dimakan ulat. Sejak saat itulah terjadi tahun gajah yaitu tahun dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

17 tahun kemudian sesudah penyerangan Ka’bah yang dilakukan oleh pasukan gajah, Ka’bah kembali hancur karena banjir besar yang melanda Mekkah saat itu. Kemudian petinggi Quraisy sepakan untuk membangun Ka’bah menggunakan uang yang halal. Namun pembangunan tersebut justru membuat ukuran Ka’bah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya. Hal tersebut juga berdampak pada Hijir Ismail yang menjadi tak termasuk dalam Ka’bah. Bahkan terjadi pertikaian dari para petinggi Quraisy mengenai peletakkan batu Hajar Aswad. Para petinggi Quraisy saling berselisih menentukan siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad. Kemudian datanglah Nabi Muhammad SAW yang mengusulkan agar batu tersebut diletakkan pada sebuah kain dan setiap ujungnya dipegang masing-masing ketua kabilah. Usul tersebut akhirnya disetujui dan mengakhiri perselisihan tersebut.

Dahulu ketika zaman Rasulullah SAW dan Khalifah bu Bakar As-Shidiq RA, masjid ini hanya berupa hamparan halaman. Bahkan saat seseorang berdiri di dekat Ka’bah maka akan terlihat pemandangan di sekelilingnya tanpa adanya penghalang. Selanjutnya di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA, muncul inisiatif untuk semakin memperluas Al-haram dengan cara membeli tanah sekitarnya sebab jamaah di masjid ini jumlahnya kian membludak.

Tetapi saat transaksi jual beli tanah tersebut dilakukan, ada beberapa tokoh pemuka Mekah yang seolah ingin menghalang-halangi dan mencegah hal tersebut. Kemudian Umar bin Khattab menghardik mereka melalui nada yang keras. Menurut sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab merupakan orang yang pertama kali memberikan dinding yang mengelilingi masjid ini. Kemudian Umar bin Khattab jug membuat pintu-pintu serta melapisi bagian lantai yang dipakai untuk tawaf menggunakan batu-batu kerikil.

Sesudah Umar bin Khattab melakukan pembangunan dan perbaikan terhadap Al-haram, selanjutnya perluasan terus dilakukan oleh khalifah-khalifah sesudahnya. Mulai dari Usman bin Affan, Abdullah bin Zubair RA, Al-Walid bin Abdul Malik RA, Abu Ja’far Al-amnshur Al-Abbasu, Muhammad Al-Mahdi Al-Abbasi serta Al-Mu’Tadid Al-Abbasi. Hingga akhirnya perluasan Al-Haram terus berlanjut hingga pada masa Raja Abdullah bin Abdul Aziz yang kala itu sangat terkenal dengan pembangunan Al-haram yang menelan dana hingga miliaran dolar. Selanjutnya proyek tersebut dilanjutkan oleh Raja Salman bin Abdul Aziz.

Di dalam Al-Haram terdapat tempat sa’i dan dahulu Nabi Muhammad SAW pernah mengumpulkan orang Quraisy Mekah di Bukit Shafa. Kemudian Nabi mendakwahi mereka mengenai tauhid. Orang-orang Quraisy tersebut begitu antusias ketika menghadiri undangan tersebut bahkan termasuk juga Abu Lahab. Ketika kaum Quraisy berhalangan hadir memenuhi undangan tersebut maka mereka akan mengirimkan utusannya. Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin memastikan apa saja yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian sesudah Nabi Muhammad SAW selesai menyampaikan dakwahnya, justru Abu Lahan mengumpat dan marah-marah. Abu Lahab baru menyadari bahwa undangan kala itu adalah dakwah dari Nabi Muhammad dan setelah peristiwa tersebut maka turunlah Surat Al-Lahan yang berjumlah 5 ayat.

www.pexels.com

Desain Arsitektur Masjid Al-Haram

Secara historis sebetulnya pembangunan Al-Haram secara besar-besaran dilakukan pada masa Turki Utsmani sekitar tahun 979 H atau1571 M. Saat Sultan Salim Al-Utsmani melakukan pemugaran pada bangunan masjid secara total dan bangunan ini sebagian masih terus ada hingga sekarang. Secara internasioal bangunan tersebut dikenal denan bangunan Utsmani. Sebelumnya Sultan Salim telah memerintahkan arsitek Turki ternama yaitu Mimar Sinan untuk melakukan renovasi masjid Al-Haram secara keseluruhan agar menjadi megah, artistik dan kokoh. Pada waktu itu Sinan mengganti atap masjid yang berbentuk rata menjadi kubah dan berhiaskan kaligrafi di bagian dalamnya. Selain itu ditambahkan pula empat pilar penyangga tambahan sebgai rintisan masjid yang bergaya modern.

Ketika masa itu, dibuat juga atap-atap kecil yang bentuknya seperti kerucut dan hingga kini renovasi tersebut bisa terlihat meskipun di bagian utara masjid telah terbongkar untuk perluasan kawasan tawaf. Secara keseluruhan, Al-Haram mempunyai 129 pintu dan untuk memasuki masjid ini terdapat 4 pintu utama serta 45 pintu biasa yang buka selama 24 jam setiap harinya. Bahkan pintu-pintu tersebut mempunyai nama dan memiliki makna tersendiri. Dari sekian banyak pintu di Al-Haram, terdapat pintu yang begitu populer yaitu Babus Salam. Sebab dari pintu tersebut jamaah bisa melihat Hajar Aswad, Ka;bah, Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim. Bahkan 129 pintu tersebut sudah dilengkapi lampu petunjuk yang berwarna merah dan hijau.

Masjid Al-Haram juga mempunyai menara yang ada di bagian atas pintu-pintu masjid tersebut. Bahkan menara-menara tersebut juga dkelompokkan menjadi menara terdahulu dan menara baru. Untuk menara terdahulu terdiri dari menara di atas pintu Raja Abdul Aziz, Menara di atas pintu Ash-Shofa, Menara di atas pintu Al-Fath, menara di atas pintu Umrah dan menara di atas pintu Raja Fahd. Sedangkan untuk menara-menara baru diantaranya menara di atas pintu Raja Abdullah, menara di bagian tenggara dan menagar di bagian barat laut.

Al-Haram kini sudah dilengkapi dengan eskalator yang dibangun pada masa Raja Fahd Ibn Abdul Aziz. Tangga eskalaotor tersebut dibangun untuk melayani jamaah yang ingin menjalankan sholat di lantai atas maupun lantai atap. Jumah eskalator tersebut sebanyak 7 buah dengan luas 375 meter persegi. Bahkan setiap tangga eskalaotor ini bisa mengangkut sebanyak 1500 jamaah setiap jamnya. Selain eskalaotor, masjid Al-Haram juga dilengkapi dengan sentral pendingin udara pada bagian perluasan kedua dan lantai dasar tempat melaksanakan sa’i. Sentral tersebut merupakan gedung 6 tingkat yang sudah dilengkapi dengan pendingin udara yang begitu canggih. Sebab udara disalurkan melalui terowongan antara sentral dan satuan pendingin udara lalu disalurkan ke satuan pendingan udara pada tiang masjid.

www.pexels.com

Keistimewaan Masjid Al-Haram Dibanding Masjid Lain

Sebagai salah satu tempat paling suci bagi umat Islam, tentunya masjid Al-Haram ini memiliki banyak keistimewaan dibandingkan masjid-masjid lainnya di dunia. Tentunya keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Haram ini akan membuat siapa saja takjub. Berikut ini akan dijelaskan keistimewaan Al-haram yang perlu anda ketahui.

  1. Shafnya Berbentuk Melingkar
    Berkaitan dengan shaf yang melingkar dahulu diawali dengan pelaksanaan sholat yang dilakukan bersama imam di belakangMaqam Ibrahim yang ada di dekat Ka’bah. Tetapi lama-kelamaan dirasa kian sempit akibat banyaknya jumlah jamaah yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal tersebut mendorong Khalid bin Abdullah Al- Qusary yang kala iut menjabat sebagai gubernur Mekah untuk menata serta menertibkan shaf jamaah yang melaksanakan sholat di Al-Haram. Keputusan Khalid bin Abdullah Al-qusary tersebut memperoleh dukungan dari para ulama besar dari golongan tabi’in serta para as-safalus shaleh. Selanjutnya upaya baik terus dilanjukan hingga masjid tersebut semakin luas dan megah seperti sekarang ini. Imam Atha’ saat dimintai fatwanya mengenai hal tersebut menyatakan bahwa satu saf di sekeliling Ka’bah dan seterusnya yang memiliki makna bahwa shaf di masjid tersebut berbentuk melingkar dan mengelilingi Ka’bah. Dimana shaf tersebut dimulai dari shaf paling depan yang dekat Ka’bah dan seterusnya hingga melingkar ke belakang. Sejak fatwa itu maka sampai saat ini shaf di masjid Al-Haram berbentuk melingkar sesuai dengan yang tertulis di dalam Al-Quran Surat Az-Zumar.
  2. Masjid Al-Haram merupakan tempat yang pertama kali digunakan untuk melaksanakan ibadah di muka bumi.
  3. Masjid ini juga menjadi tempat kunjungan utama bagi para jamaah haji atau umroh. Sebab selain Ka’bah, di masjid ini terdapat tempat-tempat penting untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh yaitu tempat tawaf dan sa’i.
  4. Sebelumnya umat Islam sempat mengarahkan kiblat ke Baitul Maqdis lalu ke Masjidil Haram. Untuk itulah seluruh umat Islam diperintahkan untuk memalingkan wajah atau hatinya ke arah Masjidil Haram dimanapun mereka berada. Hal tersebut juga semakin diperkuat dalam Surat Al-Baqarah ayat 149 dan 150. Bahkan perintah tersebut hampir sama derajatnya dengan perintah Allah untuk melaksanakan rukun Islam sebagai wujud hati yang telah terikat dan ingat Allah.
  5. Masjid Al-Haram merupakan masjid yang dibangun pertama kali di muka bumi.
  6. Masjid ini juga menjadi masjid yang paling utama diantara 3 masjid lainnya yaitu Masjid Nabawi da Masjid Al-Aqsa.
  7. Dengan melaksanakan ibadah sholat di Masjid Al-Haram maka seorang muslim akan memperoleh pahala 100.000 kali lipat dibandingkan sholat di masjid lainnya kecuali di Masjid Nabawi da Masjid Al-Aqsa. Meskipun begitu bukan berarti ketika seorang muslim sudah melaksanakan sholat di masjid Al-Haram kemudian meninggalkan sholat. Sebab yang utama dari melaksanakan sholat di Al-Haram adalah pahalanya.
  8. Masjid Al-Haram merupakan satu-satunya masjid yang memperoleh jaminan keamanan dari Allah SWT. Dengan begitu setiap muslim yang masuk ke masjid ini maka ia akan merasakan aman dan selamat.
  9. Masjid ini juga merupakan tempat yang selama dari serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abu Lhahab. Kala itu pasukan gajah ingin menghacurkan Ka’bah namun akhirnya Allah mengirimkan burung ababil yang membawa batu dari neraka untuk menghancurkan pasukan gajah tersebut.
  10. Masjid Al-Haram merupakan tempat yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal maupun Al-Masih Palsu. Sebab masjid ini telah dijaga oleh irbuan Malaikat.
  11. Al-Haram adalah tanah di bumi yang sangat dicintai oleh Allah.
  12. Masjid ini mempunyai luas sekitar 656.000 meter persegi dan bisa menampung sebanyak 730 ribu jamaah untuk satu kali waktu sholat berjamaah. Jumlah tersebut akan semakin meningkat saat musim haji tiba yang bisa mencapai sekitar 1 juta jamaah.
www.pexels.com

Bangunan Bersejarah di Masjid Al-Haram

Seperti yang sudah diketahui bahwa di masjid Al-Haram terdapat Ka’bah sebagai bangunan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Bangunan ini memang begitu bersejarah dan menjadi patokan kiblat sholat untuk umat Islam di dunia. Selain Ka’bah, di Al-Haram ini juga terdapat bangunan bersejarah lainnya yaitu Hajar Aswad yang diyakini sebagai batu dari surga. Waktu pertama kali ditemukan oleh Nabi Ismail, batu tersebut mempunyai siar yang sangat terang dan menyinari seluruh wilayah Jazirah Arab. Namun siar tersebut meredup hingga akhirnya batu tersebut berwarna hitam.

Selain itu di l-Haram juga terdapat maqam Ibrahim yang berupa batu lebar kecil yang letaknya tak jauh dari Ka’bah. Tempat tersebut bukanlah kuburan Nabi Ibrahim namun batu yang pernah menjadi tempat berdiri Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah. Terdapat pula Shofa dan Marwah yang menjadi lokasi sai’i. Al-haram juga memiliki Hijir Ismail dan sumur zam-zam yang memiliki kisah sejarah Islam di masa dahulu yang hingga kini masih terus dikunjungi oleh umat Islam saat beribadah ke tanah suci.

Demikianlah penjelasan mengenai Masjidil Haram yang bisa menambah wawasan dan referensi anda. Melalui penjelasan di atas kini anda bisa mengetahui lebih jauh mengenai masjid Al-Haram mulai dari sejarahnya hingga hal-hal istimewa yang dimiliki oleh masjid ini. Tentunya keindahan Al-Haram juga sukses membuat takjub jutaan umat Islam yang berkunjung ke masjid ini. Sekilas keindahan masjid Al-Haram juga menjadi motif karpet masjid yang kini banyak ditawarkan oleh penjual karpet masjid termasuk jual karpet masjid Bekasi. Motif pada karpet tersebut seolah membawa anda seperti sedang melaksanakan sholat di masjid Al-Haram.

 

Pengetahuan Tentang Masjidil Haram
Scroll to top