Sudah menjadi keharusan untuk kita semua masyarakat Indonesia agar dapat selalu menjaga kesatuan bangsa. Mengapa demikian? Pasalnya, dari kesatuan tersebut akan dapat melahirkan sebuah kerukuran dan tentu itu akan memberikan dampak positif yang besar dalam kehidupan bermasyarakat dan tentu juga kehidupan bernegara.
Bukan hanya itu saja, kesatuan yang selalu terjaga juga merupakan cara untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa dapat terbentuk karena adanya proses dari unsur-unsur sosial dan kebudayaan masyarakat. Unsur-unsur sosial tersebut sendiri contohnya adalah sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong, saling tolong menolong, peduli pada sesame, dan sebagainya.
Hakikat Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan memiliki hakikat, yakni bagaimana semua komponen bangsa, baik suku, agama, ras maupun golongan bisa bersatu padu dengan adanya toleransi sehingga menghasilkan keharmonisan dalam kehiduan berbangsa maupun bernegara. Dengan persatuan dan kesatuan yang selalu terjaga dengan baik, bangsa akan dapat terhindar dari disentegrasi nasional. Itulah mengapa persatuan dan kesatuan begitu penting.
Perwujudan Prinsip Kesatuan dalam Kehidupan Sosial
Bagaimana prinsip kesatuan dalam konteks kehidupan sosial dan seperti apa perwujudannya? Manusia adalah mahkluk sosial yang berarti dalam melangsungkan kehidupannya pasti membutuhkan peran orang lain. Dalam mewujudkan prinsip kesatuan pun demikian, juga tentu berlaku dalam konteks kehidupan sosial.
Prinsip kesatuan pada konteks kehidupan sosial berarti bahwa masyarakat kita merupakan satu kesatuan, dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara harus serasi dengan adanya tingkat kemajuan masyarakat yang imbang, dan merata, juga terdapat kehidupan yang selaras, sesuai dengan kemajuan bangsa.
Cara Mencerminkan Perwujudan Prinsip Kesatuan dalam Kehidupan Sosial
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencerminkan perwujudan prinsip kesatuan dalam kehidupan sosial. Beberapa cara tersebut antara lainnya adalah sebagai berikut:
- Berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan agama, suku, budaya, ras, maupun adat istiadat dengan tetap mengedepankan norma-norma yang berlaku
- Bersikap serta berperilaku dengan penuh tenggang rasa juga bertoleransi tinggi
- Memberikan sebagian harga kepada orang yang lebih membutuhkannya
- Bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan sekitar bersama dengan tetangga-tetangga atau jika di sekolah bersama dengan teman-teman
- Melakukan musyawarah untuk mencapai sebuah kesepakatan
- Ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi yang dalam hal ini adalah pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah atau bahkan tingkat yang lebih kecil lagi adalah pemilihan kepala desa
- Bersimpati dan empati pada saudara, kerabat ataupun teman yang tengah mengalami kesusahan