Pakaian yang senantiasa dipakai di acara resmi dan juga dijadikan sebagai pakaian nasional adalah baju batik. Meski beberapa waktu yang lalu sempat ada isu yang mana diklaim sebagai milik negara lain. Kenyataannya batik ini merupakan milik asli bangsa Indonesia. Bahkan batik ini tidak hanya di miliki oleh etnis tertentu. Tapi juga di miliki oleh beberapa daerah dan entnis yang beraneka ragam yang ada di nusantara.

Kasus pengklaiman oleh negara lain, seharusnya tidak perlu terjadi kalau kita sebagai bangsa lebih-lebih generasi milenial memahami dengan baik apa itu baju batik. Maka, dirasa perlu kiranya memaparkan dan mengulas tentang baju batik, bahan, jenis dan fungsiya.

Memahami Baju Batik dan Sejarahnya

Saya akan memulai dari sejarah dan asal mulanya baju batik ada di Indonesia. Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan suatu kerajaan yaitu kerajaan yang pernah mencapai puncak kejayaan nusantara pada masa lampau yaitu Kerajaan Majapahit. Selain itu, baju batik ini juga erat dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Beberapa literature yang penulis temukan bahwa ada beberapa catatan, pengembangan dan perkembangan batik yang dilakukan pada zaman kesultanan Mataram. Setelah itu, perkembangan ini terus berlanjut pada zaman berikutnya yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Berbicara masalah batik, berarti kita akan bersinggungan dengan kesenian membatik yang telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya bahkan juga mencakup raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18atau awal abad ke-19.

Patut juga diketahui bahwa teknik batik sendiri atau cara membuat baju batik telah diketahui lebih dari seribu tahun nan silam, besar kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau bangsa Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di  Afrika yaitu Afrika bagian Bara yang meliputi Nigeria, Kamerun dan Mali. Sedangkan di Asi juga terdapat teknik batik khususnya di negara India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan sudah pasti Indonesia.

Teknik membatik ini berproses hingga awal abad kedua puluh yang mana batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Sedangkan batik cap baru dikenal setelah berakhirnya perang Dunia I yaitu pada tahun 1920. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan membatik dengan teknik membatik atau kesenian membatik?

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan baju batik dihasilkan untuk pakaian para raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.

Lama kelamaan kesenian baju batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.

Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli dari Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soda dan nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Sampai disini kita telah bisa sekilas mengenal sejarah dan apa yang dimaksud dengan batik. Selanjutnya patut juga dipahami dan diketahui tentang kain baju Batik.

www.pexels.com

Memahami Kain dan Bahan Baju Batik

Kain atau bahan baju Batik tidaklah sama dengan kain untuk membuat kaos oblong. Dalam membuat batik, tidak semua kain bisa digunakan dalam membuat kain  batik. Hanya kain –kian tertentu yang cocok digunakan untuk membuat batik.

Berikut merupakan beberapa jenis bahan atau kain batik yang digunakan untuk bahan dasar pembuatan baju batik.

  1. Kain Mori

Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering dijadikan kain batik yaitu:

  • Kain mori yang telah mengalami proses pemutihan
  • Kain mori yang belum diputuhkan yang biasa disebut kain blacu.

Baju Batik sebagian menggunakan bahan mori sebagai bahan utama yang mudah diproses. Kualitas kain mori sangat tampak pada kehalusan tekstur kain, sehingga kain mori tersebut selain dari cara membatik dari proses pembatikan juga akan mempengaruhi kualitas batik yang dihasilkan.

Jenis kain mori ada 3 yaitu:

  • Kain Mori Primissima: Kain ini merupakan kain yang paling halus biasanya digunakan untuk membuat batik tulis yang sangat halus.
  • Kain Mori Prima: kain ini merupakan kualitas kedua setelah Kain Mori Primssima. Kain mori ini biasanya juga digunakan untuk membuat Batik Tulis maupun Batik Cap.
  • Kain Mori Biru: kain ini merupakan golongan ketiga, yang biasa digunkan untuk membatik yang bukan batik halus, hal ini dikarenakan susunan atau kontruksi mori biru hanya menggunakan benang sehingga mempengaruhi proses pembatikan dan pewarnaanya.
  1. Kain Katun

Kain yang satu ini merupakan kain yang paling umum digunakan untuk membuat baju batik. Kain katun juga memiliki beberapa tingkatan. Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling bagus diantara keduannya. Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingakatan. Ada yang kasar dan tipis, lebih halus dan tebal dan paling terbal serta paling halus. Semua tergantung dari campuran serat kapas digunakan dalam pembuatan kain tersebut.

  1. Kain Paris

Kain batik yang satu ini teksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris pun memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain yang lain.

  1. Kain Serat Nanas

Kain batik serat nanas teksturnya kasar mirip dobi. Biasanya terlihat sulur-sulur pada kain tersebut dan mengkilat. Hampir semua kain mempunya tingkatan dari yang paling kasar sampai yang paling halus.

  1. Kain Sutera

Kain batik sutera terbuat dari serat kepompong. Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di dunia.sejak dahulu, kain sutera sudah digunakan untuk pakaian yang istimewa. Karena, saat mengenakanya pakain yang terbuat dari sutera akan terasa lebih nyaman.

www.pexels.com

Batik Tulis VS Batik Cap

Memperbincangkan baju batik dari sisi kualitas, harga, bentuk dan motif tentu tidak ada habis-habisnya. Kesemuanya ada dengan beragam pilihan dan selera para pengguna. Salah satunya melalui pilihan produk batik tulis secara tradisional hingga batik cap dan printing yang saat ini sudah banyak dilakukan oleh para pengrajin sesuai permintaan pasar dan konsumen.

Perkembangan batik tulis dan batik cap yang muncul di berbagi produk telah banyak menjadi pilihan masyarakat. Namun, tidak ada salahnya kita tahu persamaan dan perbedaan yang ada antara batik tulis dan batik cap yang mewarnai dunia perbatikan di tanah air.

Persamaan antara batik tulis dan batik cap terletak pada pemakaian lilin ketika hendak membatik. Pada batik tulis proses yang dilakukan masih secara manual menggunakan tenaga manusia dalam membuat motif yang sebelumnya telah terdesign secara rata. Sedangkan batik cap sudah dapat menggunakan alat berupa cap batik itu sendiri. Kondisi ini dirasa akan lebih mudah, cepat dan praktis tanpa harus berlama-lama menunggu.

Dari sisi pewarnaanpun prosesnya pun tak jauh berbeda dari batik tulis kebanyakan. Namun, hal yang membedakan yakni pada tata cara pembuatan. Meski bahan baku yang digunakan sama, namun cara membentuk motif berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya saja pada saat membatik tulis, biasanya motif yang dikerjakan terkategori rumit dan membutuhkan ketelatenan yang ekstra, likukannya lebih kecil hingga mampu membuat motif terkesan lebih beragam. Sedangkan bila dibandingkan dengan batik cap, motif yang dibuat tidak berubah-ubah dan akan selalu sama sehingga akan memudahkan dalam melakukan cap motif. Hal inilah yang membuat batik cap terlihat homogeny ketimbang batik tulis yang lebih memiliki keberagaman.

Ditinjau dari sisi waktu, pembuatan batik secara tertulis dengan menggunakan cating membutuhkan waktu yang cukup lama, mencapai 3-4 minggu untuk proses pengerjaanya, maka tak heran bila harga batik tulis yang ditawarkan lebih mahal. Hal ini lantaran nilai keberagaman dan ketelatenan pembatik memberikan nuansa apik dari kain batik yang dihasilkan. Sedangkan bila menggunakan batik cap, proses pengerjaannya jauh lebih singkat dan hanya memakan waktu sekitar 1-3 minggu.

Dari sisi pembuatannya pun batik tulis cenderung lebih mudah ditata menggunakan gawangan dan penjepit mendapatkan proses pelilinan sempuran, sedangkan batik cap dibuat dengan membentangkan kain pada alas meja dan langsung membatik menggunakan cap yang terbuat dari tembaga yang telah bermotif dan diisi oleh lilin. Meski begitu semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dan pilihan selera masih bergantung pada Anda, apakah ingin batik tulis atau batik cap.

www.pexels.com

Mengenal Motif dan Corak Baju Batik

Sebagaimana yang telah kita singgung diawal bahwa budaya batik atau pakaian batik ini pernah diklaim sebagai milik negara lain. Namun, Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi. Oleh Karena itu, setiap tanggal 2 Oktober akhirnya menjadi momen peringatan hari batik nasional untuk di Indonesia.

Dalam perkembangannya ada berbagai macam jenis batik atau Baju Batik yang tersebar di Indonesia. Motif yang beragam biasanya bergantung pada ciri khas atau keyakinan di tiap-tiap daerah. Berikut motif dan corak baju batik populer beberapa daerah yang dikutip dari berbagai sumber

  1. Motif Baju Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif baju batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam, khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan motif lung-lungan.

  1. Motif Baju Batik Sogan (Solo)

Motif baju batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa abad lalu. Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliko motif yang khas seperti, bunga dengan aksen titik-titk atau lengkungan garis. Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.

  1. Motif Baju Batik Gentongan (Madura)

Motif Gentongan berbeda dengan baju batik lainnya. Batik asal madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya. Warna batik Gentongan biasanya mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau, atau ungu. Batik Gentongan sendiri diambil dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.

  1. Motif Baju Batik Mega Mendung (Cirebon)

Motif baju batik Mega Mendung cukup sederhana namun memberi kesan mewah. Motif mendung di langit mega yang berwarna cerah inilah yang membuat batik Mega Mendung sangat cocok dipakai orang tua maupun anak muda, baik perempuan maupun laki-laki.

  1. Motif Baju Batik Keraton (Yogyakarta)

Motif baju batik Keraton berasal dari kebudayaan jawa yang kental dengan sistem kekeratonan dan kesultanannya. Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma raja-raja jawa. Dulunya, batik asal Yogya ini hanya boleh dipakai warga keraton saja, namun sekarang sudah umum dipakai siapa saja. Ciri motif batik Keraton adalah motif bunga yang simetris atau saya burung yang dikenal sebagai motif sawat lar. Motif ini bisa dibilang paling banyak dipakai baik oleh orang Indonesia maupun orang luar negeri.

  1. Motif Baju Batik Simbut (Banten)

Motif baju batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif tersebut merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja. Motif Simbut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten. Sehngga batik motif Simbut dikenal juga dengan batik Banten.

  1. Motif Parang (Pulau Jawa)

Parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf “S” miring berombak memanjang. Motif Parang ini tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tegah, Jogjakarta dan Jawa Barat. Biasanya, perbedaannya hanya terletak pada aksen dari batik Motif parang tersebut. Misalkan, di Jogja ada motif Parang Rusak dan Parang Barong, di Jawa Tengah ada Parang Slobog, serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.

www.pexels.com
  1. Motif Kawung (Jawa Tengah)

Baju Batik ini terinspirasi dari bentuk buah kolang kaling. Bentuk kolang kaling yang lonjong tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran. Motif Kuwung sering diidentikan dengan motif sepuluh sen kuno, karena bentuknya yang bulat dengan lubang ditengahnya. Motif ini berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Biasanya motifnya sama, hanya bedanya pada hiasan atau aksennya saja. Batik ini juga termasuk motif batik Indonesia yang paling banyak dipakai.

  1. Motif Pring Sedapur (Magetan)

Motif baju batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel namun elegan. Motif yang dipakai adalah motif bambu, sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring. Batik ini tidak hanya indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi memiliki filosofi yang sederhana pula. Dimana bambu memberikan makna ketentraman, keteduhan dan kerukunan. Selain itu, bambu/pring juga mempunyai filosofi mendalam bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita haruslah memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.

  1. Motif Priyangan (Tasik)

Motif batik Priyangan memiliki bentuk motif berupa tumbuhan. Bedanya dengan batik lain, tumbuhan yang digambar disusun rapi dan simetris. Sehingga, kesan elegan muncul dalam batik dari Tasik ini, baik dari segi kerapian maupun corak warnanya. Batik ini memunyai warna terang tetapi kalem dan tidak mencolok. Jadi batik dengan motif Priyangan ini pantas dikenakan dalam suasana dan acara apa pun.

Bicara mengenai batik tak lengkap rasanya apabila tidak membahas mengenai ragam motif batik khas berbagai daerah di Indonesia. Berikut beberapa motif batik yang populer di Indonesia.

  1. Motif Baju Batik Megamendung

Baju Batik Megamendung merupakan motif kain batik khas daerah Cirebon. Motif batik Megamendung sangat khas dengan bentuk awan besar berwarna cerah dan mencolok. Beberapa warna yang umum digunakan pada batik Megamendung adalah biru, merah tua, ungu, dan hijau tua.

  1. Motif Baju Batik Keraton

Baju Batik Keraton merupakan batik yang awalnya dibuat oleh para putri dan pengrajin batik yang ada di lingkungan Keraton. Motif batik Keraton ini sangat kental dengan nuansa elegan, sakral dan sarat akan filosofi kehidupan. Karenanya, dulu batik Keraton hanya boleh digunakan oleh sebagian orang saja.

  1. Batik Lasem

Baju Batik Lasem adalah batik yang berasal dari daerah bernama Lasem yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Batik Lasem memiliki ciri khas warna merah menyala. Hal ini disebabkan karena batik Lasem sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Cina.

  1. Batik Bali

Ragam baju batik khas Pulau Dewata ini juga tak kalah populer, lho! Motif batik Bali banyak terinspirasi dari berbagai hewan seperti kura-kura, burung bangau, dan rusa. Warna-warna yang digunakan pada batik Bali juga dominan warna cerah, seperti biru, kuning, dan ungu.

  1. Batik Malang

Kota Malang, Jawa Timur juga punya motif baju batik kebanggaan. Batik Malang memiliki ciri khas warna cerah. Motif batik Malang juga unik, yakni kombinasi gambar-gambar candi yang ada di kota tersebut.

  1. Batik Betawi

Jakarta juga punya baju batik, pastinye! Batik Betawi kerap ditampilkan dalam pameran kebudayaan Betawi ataupun digunakan pada acara-acara bergengsi seperti perhelatan Abang None Jakarta. Pilihan warna-warna cerah yang mencolok dipadukan dengan motif unik khas Betawi seperti ondel-ondel, pucuk rebung, nusa kelapa, dan gambang kromong menjadi ciri khas batik Betawi.

www.pexels.com

Kreasi Baju Batik Masa Kini

Baju batik merupakan salah satu pakaian khas dari Indonesia bahkan sebagaimana yang telah disinggung diatas telah diakui oleh UNESCO. Seiring berjalannya waktu kini beragam model baju batik modern banyak tercipta dari tangan-tangan kreatif. Dan hingga kini ada ribuan model baju batik yang tersebar di seluruh Indonesia, kita patut berbangga sebab baju batik banyak juga diminati oleh negara lain karena keunikannya.

Salah satu desainer Indonesia yang khusus mendesain baju hijab, dari sekian banyak koleksi hijab miliknya ada juga jenis hijab yang di kombinasikan dengan batik. Hasil kreasi busana muslimah batik modern merupakan kombinasi antara gaya modern dengan tradisional dimana hal tersebut terlihat dari motif yang ada pada gaun dress. Jika Anda mengenakan pakian jenis ini, Anda tidak akan merasa berada pada zaman kuno, sebab style yang di tampilkan terkesan modern dan klasik serta mengikuti trend terbaru yang tengah berkembang. Model baju hasil dari desainer Indonesia ini bisa Anda pakai juga untuk aktivitas lainnya semisal pergi ke acara pesta pernikahan, undangan ulang tahun bahkan bisa juga untuk Baju Pengantin Muslim atau acara-acara lainnya. Bagaimana jika Anda ingin mengenakan model baju batik muslim untuk kerja ? Tenang tak usah khawatir sebab pada, Anda akan menemukan ide atau referensi untuk memilih jenis baju batik yang Anda sukai dengan terinspirasi dari beberapa model hasil dari desainer Indonesia.

Jika Anda adalah seorang pegawai swasta maka Anda wajib memiliki beberapa model baju batik untuk di kenakan, tak hanya untuk pria saja kini banyak wanita muslimah mulai banyak mencari jenis batik yang bisa di gunakan untuk aktivitas bekerja. Khusus untuk wanita muslimah yang lebih condong ke arah model baju batik muslim kantor, bisa juga melihat beberapa rekomendasi di Baju Pengantin Muslim. Karena di tempat ini banyak pilihan dan inspirasi untuk kreasi batik mulsim-muslimah.

Dalam inovasi baju batik muslim didominasi warna cokelat yang mana baju batik muslim ini akan membuat sang pemakai terlihat lebih kalem dan santai. Pada bagian baju terdapat motif-motif yang di buat berbeda, hal ini bertujuan supaya kita tidak terpaku pada satu jenis motif saja. Pada bagian yang jarang terekspose seperti alas kaki Anda bisa mengenakan jenis sandal atau wedges warna senada dengan pakaian yang di kenakan.

Untuk tampil trendy dan modis Anda bisa memilih baju batik dengan kombinasi warna yang cerah, seperti contoh baju batik kantor diatas dimana perpaduan warna pink dengan ungu yang membuat penampilan menjadi lebih ceria. Sebagai tambahan aksesoris Anda bisa membawa tas dengan warna cerah lainnya seperti biru atau merah.

 

 

Memahami Baju Batik, Bahan dan Fungsinya
Scroll to top