Kaos merupakan salah satu jenis pakaian yang paling banyak digunakan lantaran lebih praktis dan lebih fleksibel. Penggunaannya yang sederhana bahkan bisa dikenakan sendiri oleh anak-anak sekalipun. Kaos juga dapat dikenakan oleh siapapun dari usia berapapun untuk berbagai macam acara baik casual hingga semi formal sekalipun.
Inilah alasanya banyak orang yang melirik usaha berjualan kaos dengan ciri khas tertentu seperti yang digunakan oleh berbagai merek clothing dan distro. Banyak pula bisnis screen printing yang secara spesifik meminta stok kaos polos dengan kriteria tertentu untuk disesuaikan dengan standar usaha mereka.
Selain itu, kaos juga sering digunakan oleh komunitas maupun institusi tertentu sebagai identitas para anggota dalam suatu event maupun aktifitas harian. Model kaos yang semakin beragam tak hanya bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh pria maupun wanita saja. Ada banyak pilihan model dan bahan kaos yang bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Dengan ragam varian yang ada saat ini, tak jarang konsumen yang ingin memesan kaos untuk digunakan sendiri, untuk brand clothing dan distro atau bahkan komunitasnya merasa bingung. Untuk dapat menentukan bahan yang paling sesuai dengan penggunaan dan harga, model yang mencerminkan identitas maupun promo dan lain sebagainya bisa menjadi hal yang memusingkan.
Tips Menentukan Kaos yang Paling Sesuai dengan Budget dan Kebutuhan
Umumnya, ada beberapa hal penting yang diperhatikan ketika Anda sedang mencari kaos untuk bisnis clothing maupun komunitas Anda. Tentu saja Anda harus menentukan tujuan penggunaan kaos tersebut. Selanjutnya Anda bisa menentukan beberapa item standar kualitas kaos meliputi bahan kaos, sablon dan kualitas jahitan. Mari kita bahas;
Pemilihan Bahan Kaos
Saat ini, bahan dasar pembuatan kaos yang paling banyak tersedia di pasar antara lain katun baik cotton combed maupun cotton carded, CVC, TC dan PE. Masing-masing bahan memiliki karakteristik masing-masing. Berikut ini penjelasan masing-masing;
Katun Pintal (Cotton Combed)
Bahan yang paling umum dipakai oleh merek distro maupun clothing ini dipintal dari 100% serat kapas murni tanpa penambahan bahan serat lain. Bahan ini memiliki karakter halus, nyaman, sejuk dapat menyerap keringat sehingga lebih cocok untuk wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia. Karena menggunakan serat murni dari kapas, maka serat benang menjadi lebih halus dan terlihat lebih rapih saat dibentuk menjadi kaos.
Di pasaran, bahan ini tersedia dalam pilihan jenis kain berdasar jenis benang dan gramasi (gr/m2). Katun pintal ini juga ditawarkan dalam 3 varian antara lain 20s, 24s, 30s dan 40s yang mewakili tingkat ketebalan. Katun combed 20s adalah yang paling tebal, sedangkan 40s adalah yang paling tipis.
Katun Kardet (Cotton Carded)
Bahan ini berupa kain dengan permukaan kain yang lebih kasar dibandingkan katun pintal. Sama-sama menggunakan bahan cotton alias katun, perbedaan terletak pada proses pembuatannya dimana kain ini tidak melalui proses penyisiran (combing) sehingga terasa lebih kasar permukaan kainnya. Perbedaan proses ini menyebabkan harga bahan ini lebih murah dibanding combed. Saat ini, bahan carded sudah semakin beragam bahkan sulit dibedakan dari cotton combed seperti yang digunakan untuk seragam karyawan, kaos olahraga sekolah hingga kaos pabrik.
PE (Polyester)
Polyester adalah bahan kain yang menggunakan bahan serat sintesis. Serat ini dibuat dari bahan Ester yang akan terasa panas saat dikenakan sebagai kaos. Ia juga kurang maksimal dalam menyerap keringat namun terkenal akan keawetannya.
TC (Teteron Cotton)
Bahan ini lebih bersahabat dikenakan di badan karena menggabungkan 35% cotton dan sisanya polyster. Meskiun masih terasa panas dan tidak menyerap keringat seperti bahan PE, bahan TC memiliki karakter yang tidak gampang melar dan tidak mudah kusut. Dengan kata lain, bahan ini lebih awet dibanding bahan katun .
Rayon (Viscose)
Bahan rayon atau viscose adalah bahan yang menggunakan serat dari sintesa selulosa organic dengan tekstur menyerupai kapas. Bahan ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kenyamanan kaos yang menggunakan bahan dari serat sintesis. Bahan ini menawarkan warna lebih hidup dan rasa yang lebih lembut dibanding serat kapas dengan harga yang lebih mahal.
CVC (Cotton Viscose)
Bahan ini merupakan campuran antara 45% rayon dengan 55% katun yang pada intinya mengambil kebaikan dari kedua jenis serat yang digabungkan. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat penyusutan pola yang lebih kecil dan tetap dapat menyerap keringat dengan optimal.
Hyget
Sebagai bahan dengan harga yang paling murah, bahan hyget dibuat dari serat plastik dengan tingkat ketebalan yang rendah. Bahan tipis yang tidak bisa menyerap keringat ini biasanya digunakan hanya untuk keperluan cetak massal dengan jumlah yag sangat banyak hingga ribuan pcs dengan estimasi penggunaan yang tidak terlalu lama contoh kaos kampanye.
Dari berbagai pilihan bahan kaos di atas, yang paling banyak dipilih oleh konsumen umumnya adalah bahan cotton combed yang memberikan jaminan kenyamanan dengam harga yang relatif terjangkau untuk konsumen Tanah Air saat ini.
Selain memberikan kenyamanan penggunaan, bahan cotton combed yang memiliki serat yang lebih halus ini mudah untuk diaplikasi dengan berbagai teknik sablon. Bahan ini juga hadir dalam lebih banyak varian sehingga lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan mulai 20s, 24s, 30s hingga 40s.
Pada proses produksi kaos distro, umumnya bahan yang dipilih adalah 20s, 24s atau 30s. begitu pula untuk kaos komunitas dan kaos kelas yang juga banyak menggunakan 24s atau 30s. sementara untuk 40s, biasanya hanya dipakai pada komponen design tertentu, misalnya variasi pada kaos wanita atau untuk pakaian dalam.
Menentukan Sablon Kaos
Ketika ingin menerapkan desain kreatif tertentu pada produk kaos, baik itu artwork distro maupun logo komunitas, maka Anda akan memerlukan sablon (screen printing). Untuk menentukan sablon, Anda perlu memperhatikan kualitas gambar dan ketahanan. Di pasaran sendiri, ada beberapa teknik sablon yang ditawarkan antara lain sablon biasa (gesut manual maupun mesin) dan DTG (Direct to Garment).
Hasil sablon gesut memang masih kalah detail dibanding hasil cetakan mesin printer DTG. Hal ini dikarenakan screenprinting mengandalkan pori screen untuk menghasilkan pola gambar atau warna tertentu. Namun, hasil cetakan dikenal lebih awet dan memiliki varian yang beragam seperti glitter, gradasi, flock dan lain sebagainya.
Sementara print DTG akan menghasilkan gambar yang sangat realistis dan detail karena dikerjakan oleh mesin yang memiliki prinsip kerja seperti printer. Meskipn tinta akan meresap ke serat kain, sayangnya setelah melalui proses pencucian akan terjadi penyusutan warna atau serat kapas yang mulai muncul dan mempengaruhi detail gambar.
Memahami Jahitan Kaos
Untuk menghasilkan kaos yang nyaman dipakai dan terasa pas di badan, maka kualitas jahitanlah yang akan menentukan. Jahitan yang kurang rapi dan tidak presisi akan mengakibatkan kaos mudah robek, miring atau bahkan tidak proporsional dipandang. Saat ini, jahitan kaos paling banyak diterapkan adalah pola jahitan rantai pada bagian body atas. Jahitan 2 rantai akan merapikan bahu atas penghubung antara kerah ke bagian lengan.
Tak jarang konveksi kaos menggunakan berbagai macam jahitan sekaligus untuk produk kaos mereka. Varian jahitan tersebut antara lain jahit obras, jahit overdeck, jahit rantai dan jahit lurus. Anda bisa meminta pihak konveksi untuk meminjamkan sampel kaos mereka untuk memeriksa akurasi dan standar presisi yang diterapkan.
Itulah beberapa tips memilih kaos untuk kebutuhan usaha clothing, promosi toko maupun kaos komunitas dan kaos kelas. Sebelum memesan kaos pada pihak konveksi, ada baiknya Anda mengetahui size chart (ukuran kaos dalam cm) yang diterapkan pada kaos sebelum menentukan pesanan kaos berdasar ukuran (S,M,L,XL,XXL dan seterusnya)